Selasa, 29 Juni 2010

Prosedur Analisa Air part 2

@ Total hardness
 25,0 mL sampel air boiler, tambahkan 1 sachet indicator Hardness/2-3 tetes indicator EBT, jika terjadi perubahan warna menjadi biru berarti total hardness pada boiler = trace, jika terjadi perubahan warna menjadi merah/merah muda titrasi dengan EDTA sampai terbentuk warna biru
Total hardness dengan cara: Jumlah volume titran (EDTA)X40

@ Silika (SiO2)
 5 mL air kedalam tabung khusus, tanmbahkan 1 paill Molybdate dan acid regant aduk dan biarkan selama 10 menit. Kemudian tambahkan 1 paill citrit acid biarkan selama 2 menit, kemudian tambahkan silica 3 regant dan biarkan selama 5 menit. Ppm silica adalah perbandingan warna dengan comparator disc silica.




@ Sulfit
 Pipet 50,0 mL sampel air, tambahkan 1 spatul asulfit indicator dan 5 tetes larutan buffer sulfite. Titrasi dengan Sulfit titran sampai terjadi perubahan warna dari kuning menjadi biru
Hitung jumlah sulfit dengan cara: Jumlah volume titran X15,75

@ Chlorida (Cl-)
 25,0 mL sample, tambahkan indicator K2CrO4, titrasi dengan AgNO3 0.02N sampai terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah bata.
Hitung jumlah chlorida dengan cara: Jumlah volume titran X 28,36

@ Besi/ Iron (Fe)
 5 mL air boiler kedalam tabung khusus, tanmbahkan 1 paill Ferrover Iron reagent dan kocok sampai homogen. Ppm Besi adalah perbandingan warna dengan comparator disc besi.

2 komentar:

  1. prosedurny merujuk pada p?
    dan untuk prhitungan..apa perhitunganny selalu ttap sperti itu..misal pada total hardness..Vx40?
    dan bisa djelaskan dr mana itu dtang koefisien pengaliny?
    thx...

    BalasHapus
  2. @LuvhRyroBb: maaf sebelmunya baru sempet nge blog, lagi banyak kerjaan,hehe,...
    di perusahaan pengolahan kelapa sawit sebagian besar analis hanya lulusan SMA/STM sehhingga tidak mungkin bisa menghitung rumus kimia secara detail, karena itu u/ mempermudah org yang g ngerti kimia jadi proses perhitungannya disederhanakan.
    baik alkalinity maupun hadness kita hitung terhadap CaCO3.
    detail cara panjangnya.
    dik:
    N EDTA = 0.02N
    V sampel = 25ml.
    misal titran EDTA =4 ML.
    maka cara cepatnya sesuai rumus diatas = ml titranX 40= 4*40= 160 ppm.
    adapun detail perhitungan secara kimianya.

    EDTA(2-) -> EDTA + 2e.

    sehingga:
    M = 0.02 (Grek/L) X 1/2 (mol/grek)
    M= 0.01mol/L.

    EDTA (2-) + Ca(2+) -> CaEDTA
    dengan mengunakan perbandingan koefisen yang sama sehingga dapat digunakan rumus.
    M1 . VI = M2. V2
    0.01. 4 = M2 25
    M2 = 0.016 M
    jadi konsentrasi Ca sebagai CaCO3 dalam larutan adalah 0.016 mol/L
    Kadar CaCO3 = 0.016 (mol/L) X 100 gr/Mol (BM CaCO3 )
    Kadar CaCO3 = 0.16 gr/L (ppm=mg/L jadi u/ memperoleh ppm kita kalikan 1000),sehingga diperoleh kadar CaCO3 = 160 mg/L (ppm)
    kurang lebih seperti itu, mungkina ada kekeliruan atau salah ketik mohon korekdinya, cara ini dapat diterapkan juga u/ menghitung alkali baik pada boiler, air umpan maupun air waduk dengan catatan alkali terhadap (CaCo3).
    Trimakasih

    BalasHapus