PENGUJIAN MENGUNAKAN Artemia Salina Leach)
BSLT (Brine Shrimp LethalityTest) merupakan salah satu metode skrining bahan yang berpotensi sebagai tanaman berkhasiat. Metode penelitian ini menggunakan larva udang (Artemia salina Leach.) sebagai bioindikator.Larva udang ini merupakan organism sederhana dari biota laut yang sangat kecil dan mempunyai kepekaan yang cukup tinggi terhadap toksik (Parwatidan Simanjuntak, 1998). Telurnya memiliki daya tahan hidup selama beberapa tahun dalam keadaan kering. Telur udang dalam air laut akan menetas menjadi larva (nauplii) dalam waktu 24 - 28jam (Pujiati et al., 2002). Bila bahan yang diuji memberikan efek toksik terhadap larva udang, maka hal ini merupakan indikasi awal dari efek farmakologi yang terkandung dalam bahan tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa A. salina memiliki korelasi positif terhadap ekstrak yang bersifat bioaktif. Metoda ini juga banyak digunakan dalam berbagai analisis biosistim seperti analisis terhadap residu pestisida, mikoBul.Littro. Vol. XVII No. 1, 2006, 30 – 38
Pemilihan telur Artemia salina Leach
Pemilihan telur udang dilakukan dengan merendam telur dalam aquadest selama satu jam. Telur yang baik akan mengendap sedangkan telur yang kurang baik
Penyiapan larva Artemia Salina Leach
Penyiapan larva udang dilakukan dengan menetaskan telur udang 48 jam sebelum dilakukan uji. Penetasan dilakukan dengan cara merendam telur tersebut dalam air laut secukupnya dengan menerangi bagian wadah yang tidak ditempati telur
udang dengan sinar lampu.10
Pembagian kelompok perlakuan
Pada penelitian ini larva udang dibagi dalam lima kelompok perlakuan
secara acak, yaitu:
a. Kelompok K adalah 10 larva udang yang diberi ekstrak dengan konsentrasi 0 μg/ml.
b. Kelompok P1 adalah 10 larva udang yang diberi ekstrak dengan konsentrasi 100 μg/ml dalam media.
c. Kelompok P2 adalah 10 larva udang yang diberi ekstrak dengan konsentrasi 200 μg/ml dalam media.
d. Kelompok P3 adalah 10 larva udang yang diberi ekstrak dengan konsentrasi 500 μg/ml dalam media.
e. Kelompok P4 adalah 10 larva udang yang diberi ekstrak dengan konsentrasi 1000 μg/ml dalam media.
Pelaksanaan uji toksisitas
Pelaksanaan uji dilakukan dengan mula-mula menyamakan volume akhir ekstrak dengan perbandingan konsentrasi perlakuan 1:2:4:8 yang diencerkan dengan menambahkan air laut terlebih dahulu ke dalam masing-masing tabung uji sampai ekstrak buah pare larut, kemudian baru dimasukkan larva udang yang telah berumur 48 jam ke dalam seri tabung uji yang berisi ekstrak yang telah disiapkan masing-masing sebanyak 10 ekor sehingga volume dalam masing-masing tabung menjadi 5 ml. Tabung uji lalu diletakkan di bawah penerangan selama 24 jam, kemudian dihitung jumlah larva udang yang mati.10 Kriteria standar untuk menilai kematian larva udang adalah bila larva udang tidak menunjukkan pergerakan selama beberapa detik observasi.23
Data yang dikumpulkan
Data yang dikumpulkan adalah data primer yang didapatkan dari jumlah larva udang yang mati 24 jam setelah perlakuan pada tiap-tiap konsentrasi ekstrake.
Perhitungan LD 50
Pengamatan dilakukan setelah 24 jam terhadap persentase kematian. Perhitungan LD50 menggunakan analis probit. Persentase kematian dihitung sebagai berikut:
Persentase kematian =(( tes-blanko)x 100%)/blanko